======================
JUDUL : Uji Glukosa
DASAR TEORI :
Untuk mendeteksi Aldehida kimiawan memanfaatkan kemudahan oksidasi aldehida dengan mengembangkan beberapa uji untuk mendeteksi gugus fungsi ini. Hasilnya mudah dilihat. Uji yang paling banyak digunakan untuk deteksi aldehida adalah uji Tollens dan Fehling.
UJI TOLLENS
Pereaksi Tollens, pengoksidasi ringan yang digunakan dalam uji ini, adalah larutan basa dari perak nitrat. Larutannya jernih dan tak berwarna. aldehida dioksidasi dengan pereaksi Tollens, terbentuk asam karboksilat, dan pada saat itu ion perak. Contohnya, asetaldehida dioksidasi menjadi asam asetat. Perak biasanya mengendap sebagai cermin pada permukaan dalam tabung reaksi.
Karena aldehida teroksidasi menjadi asam karboksilat, senyawa ini adalah pereduksi. Ion perak tereduksi menjadi logam perak; senyawa ini adalah pengoksidasi. Cermin sering dilapisi perak oleh pereaksi Tollens. Proses niaga menggunakan glukosa atau formaldehida sebagai pereduksi.
UJI BENEDICT dan FEHLING
Peraksi Benedict dan Fehling adalah larutan basa berwarna biru dari tembaga sulfat yang susunannya agak berbeda. Jika aldehida dioksidasi dengan pereaksi Benedict dan Fehling, diperoleh endapan tembaga oksidasi (Cu2O) yang merah cerah. Aldehida teroksidasi menjadi asam asetat ; ion Cu2+ tereduksi menjadi Cu+.
ALFA – HIDROKSI KETON
Keton tidak teroksidasi oleh pengoksidasi ringan seperti larutan Tollens dan Benedict. Tetapi, keton yang mempunyai gugus karbonil melekat pada karbon pembawa gugus hidroksil, memberikan uji positif dengan pereaksi Tollens, Benedict dan Fehling. Senyawa ini disebut alfa-hidroksi aldehida dan alfa-hidroksi keton,
TUJUAN : Mempelajari reaksi dan endapan yang terbentuk pada glukosa dan fruktosa
Alat:
a. 3 Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Penjepit
d. Pipet
e. Gelas Beker 50 ml
f. Kaki tiga
Bahan:
a. Larutan Glukosa
b. Larutan Fruktosa
c. Larutan Tollens
d. Fehling A
e. Fehling B
f. Spiritus
g. Aquades
CARA KERJA :
Glukosa I
1. Dengan menggunakan pipet, masukkan 5 ml larutan glukosa dalam tabung reaksi
2. Tambahkan Fehling A dan Fehling B sebanyak 2 tetes
3. Diamkan selama 2-3 menit
4. Amati perubahan warnanya
5. Dengan menggunakan penjepit masukkan tabung reaksi tersebut kedalam gelas beker berisi aquades yang telah dididihkan dengan spiritus
6. Panasi selama 5 menit
7. Amati perubahan warnanya
8. Setelah 5 menit, dengan menggunakan penjepit, pindahkan tabung reaksi pada rak.
9. Diamkan selama 5 menit
10. Amati endapan yang terbentuk
Fruktosa
1. Dengan menggunakan pipet, masukkan 5 ml larutan fruktosa dalam tabung reaksi
2. Tambahkan Fehling A dan Fehling B sebanyak 2 tetes
3. Diamkan selama 2-3 menit
4. Amati perubahan warnanya
5. Dengan menggunakan penjepit masukkan tabung reaksi tersebut kedalam gelas beker berisi aquades yang telah dididihkan dengan spiritus
6. Panasi selama 5 menit
7. Amati perubahan warnanya
8. Setelah 5 menit, dengan menggunakan penjepit, pindahkan tabung reaksi pada rak.
9. Diamkan selama 5 menit
10. Amati endapan yang terbentuk
Glukosa II
1. Dengan menggunakan pipet, masukkan 5 ml larutan glukosa dalam tabung reaksi
2. Tambahkan Tollens sebanyak 3 tetes
3. Diamkan selama 2-3 menit
4. Amati perubahan warnanya
5. Dengan menggunakan penjepit masukkan tabung reaksi tersebut kedalam gelas beker berisi aquades yang telah dididihkan dengan spiritus
6. Panasi selama 5 menit
7. Amati perubahan warnanya
8. Setelah 5 menit, dengan menggunakan penjepit, pindahkan tabung reaksi pada rak.
9. Diamkan selama 5 menit
10. Amati endapan yang terbentuk
HASIL PENGAMATAN:
Larutan Ditambah Fehling A Ditambah Fehling B Ditambah Larutan Tollens
Glukosa I 2 Tetes 2 Tetes -
Fruktosa 2 Tetes 2 Tetes -
Glukosa II - - 3 Tetes
Hasil Endapan:
Glukosa I: Terdapat endapan pada bagian bawah yang bewarna coklat. Sedangkan pada bagian atas bewarna coklat kehijauan
Fruktosa: Terdapat endapan pada bagian bawah yang bewarna hitam. Sedangkan pada bagian atas bewarna coklat tua
Glukosa II: Terdapat endapan pada bagian atas yang mirip seperti endapan cermin perak.
KESIMPULAN :
Persamaan senyawa aldehida dan keton adalah sama – sama senyawa polar dan sama –sama terikat pada karbon karbonil. Sedangkan perbedaanya adalah aldehida dapat dioksidasi dan menghasilkan suatu asam karboksilat, keton tidak dapat dioksidasi. Aldehida akan bereaksi dengan pereaksi tollens dan fehling, sedangkan keton tidak dapat bereaksi.
Pada percobaan uji fehling terhadap glukosa menghasilkan endapan bewarna coklat pada bagian bawah sedangkan pada bagian atas bewarna coklat kehijauan. Untuk uji fehling terhadap fruktosa mengahsilkan endapan bewarna hitam pada bagian bawah sedangkan pada bagian atas tetap bewarna coklat tua. Untuk uji tollens terhadap glukosa menghasilkan endapan yang mirip cermin perak pada bagian atas larutan tersebut.
Fungsi fehling AB terdahap senyawa aldehida dan keton ialah sebagai oksidator, sedangkan fungsi tollens terhadap senyawa aldehida dan keton ialah sebagai reduktor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar